Menanti “Serba-Serbi Hybrid”, Gairah Baru Berakhir Pandemi

I. Pendahuluan

Telah lebih dari satu tahun pandemi ini mengurung manusia, jika kita tilik secara historis mengenai konsekuensi yang wajib kita hadapi pasca pandemi rasanya seperti mengalami “de javu” dalam arti hakekatnya. Bagaimana tak, mengingat akibat psikis ataupun sosial yang masih menempel pengaruh flu spanyol yang sering kali disebut sebagai pandemi terburuk pada abad ke-20. Julukan hal yang demikian tidak terlalu berlebihan mengingat angka kematian yang terjadi sebab pandemi hal yang demikian dengan menewaskan kurang lebih 20-100 juta penduduk. Wabah lainnya yang “pernah” kita lewati dan tidak keok buruknya yaitu tewasnya 1/3 populasi manusia pengaruh wabah pes yang terjadi di benua Eropa pada abad ke-14 dan juga penyakit cacar yang terjadi sepanjang abad 20 yang kesudahannya membunuh 300-540 juta penduduk bumi. Sekarang kita dihadapkan dengan problema yang sama dengan munculnya pendemi Coronavirus Disease-19. Sekarang timbul pertanyaan “Bagaimana kehidupan akan berubah sesudah pandemi?”

Tentu tak ada yang tahu bagaimana kehidupan akan bergulir sesudah pandemi ini berakhir, dan juga tak ada bet 10 ribu yang tahu apakah pandemi ini nantinya akan merubah peradaban kita sebagai manusia. Seorang filsuf asal Prancis pada abad ke-20 Albert Camus dalam bukunya beranggapan bahwa wabah bisa menjadi momentum manusia untuk menjelang sebuah ruang kosong bernama absurditas, di mana ketidakjelasan masa depan ialah hakikat hidup manusia.1 Pandemi ini membikin kita berada di tingkat absurditas yang sebenarnya atas konsekuensi apa yang kita hadapi kedepannya. Tetapi yang jauh lebih penting dari hal hal yang demikian yaitu bagaimana kita menanggapi konsekunsi hal yang demikian. Menjadi penting dikarenakan akibat pandemi yang sudah menyoroti bermacam-macam disfungsi mulai politik, ekonomi, sosial serta bermacam-macam sektor lain yang ada.

Dalam perjalanan atas absurditas yang nanti akan terjadi sebagai konsekuensi post-pandemi, tapi yang perlu kita pahami yaitu absurditas tak senantiasa bernilai negatif. Di tengah ketidaksiapan kita menghadapi pandemi justru timbul bermacam-macam penemuan kreatif salah satu yang cukup menarik perhatian yaitu konsep cara hybrid. Cara yang sekarang sedang naik daun sebab bermacam-macam kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam usaha mencegah penyebaran pandemi COVID-19 ini nampaknya mulai merambah ke bermacam-macam sektor mulai dari pengajaran, usaha, media, malah gaya hidup. Segera hingga di mana serba-serbi hybrid ini setidaknya bisa menjadi gairah baru manusia dalam memenuhi keperluan dan impian yang dimilikinya seusai pandemi ini surut?

II. Pembahasan

Jan Nenderven Pieterse dalam jurnalnya yang berjudul “Globalization goes in circles: Hybridities East-West”. Dia mengatakan bahwa hibridisasi yaitu ‘benturan peradaban’ di mana dalam hal ini ialah salah satu dari tiga besar pendekatan untuk mewujudkan sebuah tradisi baru. Salah satunya gagasannya bahwa nantinya tradisi global yaitu menjadi standar baru yang seragam, kemudian gagasan bahwa hibridisasi yaitu membenturkan ‘dua peradaban’ dan hibridisasi yaitu wujud adanya globalisasi atau gagasan bahwa globalisasi menjadikan kombinasi baru dan campuran (hibridisasi). Pandangan hibridisasi mengucapkan bahwa pengalaman tradisi masa lalu dan kini belum pernah bergerak ke arah sinkronisasi tradisi.2 Konsep hybrid sendiri tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan penyatuannya (hibridisasi). Tidak dapat disampingkan juga bahwa hibridisasi tradisi tak akan terjadi dengan sendirinya, dengan kata lain perlunya impuls atau dorongan bagi suatu negara untuk kesudahannya mengawali pelaksanaan hibridisasi tradisi.

Setidaknya sekarang hampir segala sektor sudah meggunakan konsep hybrid di tengah pandemi sebab adanya dorongan lewat pesatnya pertumbuhan teknologi yang menjadi unsur utama hibridisasi. Elemen penyokong hal yang demikian nampaknya sangat relevan dengan situasi yang terjadi di masyarakat dunia tapi terutama Indonesia, mengingat Indonesia sendiri ialah salah satu negara Asia Tenggara dengan pertumbuhan platform komputerisasi terbesar. Malah ini dikarenakan oleh munculnya bermacam-macam start-up company dari dalam negeri yang bergerak di ekonomi komputerisasi. Beberapa laporan e-Conomy SEA membongkar bahwa ekonomi komputerisasi di Indonesia secara keseluruhan diperkirakan akan menempuh Rp624,2 triliun pada 2020. Adanya kenaikan angka konsemen layanan komputerisasi di Asia Tenggara dengan lebih dari sepertiganya mulai menerapkan layanan online sebab COVID-19. Di Indonesia sendiri terjadi kenaikan pengguna layanan online baru pengaruh pandemi di angka 37. Dengan meningkatnya pengguna dari tempat non-metro di angka 56 persen. Di sisi lain pemakaian komputerisasi rata-rata per hari selama pandemi malahan meningkat dari 3,6 jam menjadi 4,7 jam selama PSBB. Pertambahan pengguna layanan online hal yang demikian tidak lepas dari bermacam-macam sektor yang memakai cara hybrid mulai dari sektor pengajaran dan produktif (profesi), komunikasi dan lain sebagainya. Figur sektor yang menerapkan hybrid sebagai pattern baru dalam melakukan kegiatannya:

Hybrid Working di sektor produktif

Riset memperlihatkan bahwa berprofesi secara hybrid selama era new normal, tercatat koresponden yang bersedia untuk berprofesi remote dalam sebagian waktu untuk sepanjang kariernya sekitar 98 persen. Dari 98 persen hal yang demikian, 32 persen koresponden yang menyenangi berprofesi di rumah sebab fleksibel. Ada 26 persen yang menyenangi berprofesi di mana saja dengan dunia online dan notebook. Sekitar 21 persen, merasa bersuka ria sebab hemat tenaga dan tak perlu berpergian. Kissflow, salah satu penyedia layanan kerja komputerisasi dengan kantor di AS dan India sudah mempersembahkan teladan kerja hybrid yang disebut REMOTE+. Tidak kerja hal yang demikian memberikan tiga pekan untuk berprofesi dari mana saja dan satu pekan kerja berbasis kantor. Tidak cuma itu, perusahaan malahan menanggung tarif akomodasi untuk pekan kantor, dan memberi peluang karyawan untuk berprofesi di rumah dengan sisa waktunya. Hybrid Working dianggap pas sebab bisa menggabungkan adanya struktur dan keramahan, serta kemandirian dan fleksibilitas dalam berprofesi
Blanded Learning di sektor pengajaran
Beralih ke sektor pengajaran, di mana dalam cara kerja pelajaran online sesudah adanya pandemi terdapat tiga jenis teladan pelajaran mulai dari online dengan tatap muka (blanded learning), online tanpa tatap muka dan offline. Universitas Bandar Lampung melaksanakan penelitian mengenai kepuasan preferensi dari ketiga cara pelajaran hal yang demikian. Dari penelitian itu 69% mahasiswa memilih kuliah online ketimbang offline. Kemudian menurut angka kepuasan, 382 dari 561 atau sekitar 68% mahasiswa merasa puas kepada pelajaran online tatap muka (blanded learning) yang selama ini mereka ikuti. Beberapa mengenal anggapan mahasiswa mengenai cara pelajaran ini membuka kesempatan akan adanya penemuan kreatif kepada cara pelajaran yang akan dikerjakan kedepannya. Flexi learning yaitu salah satu cara pelajaran hybrid yang ditawarkan Universitas Bandar Lampung dan perguruan tinggi lainnya terhadap mahasiswa di era new normal dan kedepannya.

Virtual Meeting di sektor komunikasi

Munculnya bermacam-macam platform seperti Zoom dan Google Meet kesudahannya mendukung gaya komunikasi kita yang sekarang mungkin sudah banyak beralih menerapkan cara virtual tatap muka dibandingi tanpa adanya tatap muka. Figur orang merasa tak dapat memilih antara cara mana yang lebih bagus tapi kebanyakan ketimbang mereka percaya bahwa komunikasi virtual akan menjadi komponen permanen dari kehidupan kita. Argumen hal yang demikian nampaknya berdasar mengingat beralihnya sektor produktif (profesi) ke arah hybrid yang secara tak segera juga menyeret preferensi masyarakat ke arah “hybrid”, mengingat salah satu interaksi terbesar bagi seorang individu slot garansi 100 yakni dengan pelanggan, rekan kerja, atau pemangku kepentingan. Komunikasi dengan hybrid memberi kemudahan dan fleksibilitas tapi tanpa mengurangi esensi komunikasi yang hakekatnya.

Modular House di sektor hunian

Kedepannya lonjakan keperluan upaya kencang tanggap berkaitan daerah penanganan yang praktis, portable, prefabrikasi, dan /atau gampang diadaptasikan. Fasilitas yang dihasilkan malahan khusus untuk konstruksi modular dan pemakaian terpadu pantas dengan situasi ruang yang lebih tinggi, fleksibel, dan bisa disesuaikan. Adanya lonjakan hal yang demikian tidak lepas dari sebagian profit yang benar-benar menarik di masa depan. Fabrikasi dan perakitan bagian bangunan di luar lokasi pembangunan, contohnya di gudang, menjadi opsi yang lebih sehat untuk konstruksi tradisional. Ini juga dapat menjadi sistem yang lebih kencang untuk membangun dan memberikan fasilitas dengan kencang untuk memecahkan krisis seputar penyediaan stok perumahan. Cara bangunan modular juga bisa mengurangi risiko pengembangan untuk pengembangan multiguna dan multifase.

Live Streaming Event di sektor hiburan

Hiburan yaitu salah satu sektor yang paling menikmati akibat pandemi sesudah kesehatan. Sempat mati surinya dunia hiburan pengaruh pandemi kesudahannya memaksa segala palaku dan penikmat dunia hiburan untuk bangkit dan kembali melakukan kegiatannya dengan protokol kesehatan dan cara hybrid. Pemilihan cara hybrid sendiri dilatarbelakangi dengan motivasi bersama untuk kembali menggerakan dunia hiburan salah satunya dalam industri event, ketimbang wajib berdiam diri saja. Dengan memilih cara hybrid, penyelenggara juga kesudahannya belajar untuk memanfaatkan teknologi untuk menyiarkan event-event yang digelar secara offline untuk nantinya disiarkan secara online. Beberapa cara hybrid yang cukup ringkas dan tak mengeluarkan cost yang besar membikin acara yang dihelat secara hibrida (hybrid) masih akan menjadi popularitas bagi masyarakat seusai pandemi rampung.
Figur sektor di atas memperlihatkan bagaimana seandainya cara hibrid akan menjadi sebuah ekosistem baru seusai pandemi, mengingat absensinya di tengah pandemi ini menjadi ketergantungan baru bagi masyarakat. Karenanya hybrid ini ibarat oase bagi manusia ditengah gurun yang terik akan panasnya sang surya, memberikan gairah baru dalam menjalani kehidupan seusai pandemi. Rumusan tidak aneh jika kedepannya timbul serba-serbi hybrid baru yang meramaikan kehidupan manusia malah sesudah pandemi COVID-19 ini berakhir. Serba-serbi hal yang demikian nantinya akan mewarnai hari mulai dari terbangun di atas kasur yang terbuat dari pegas dan busa di pagi hari sampai menutup hari dengan makan dipinggir jalan dan membayarnya menerapkan uang elektronik. Peradaban baru sudah menunggu manusia, dan hibridiasi yaitu salah satu loncatan yang membawa kita menuju peradaban baru di mana teknologi menjadi pemberi jawaban atas keperluan manusia.

III. Tidak

Pada kesudahannya pandemi ini tak cuma memberikan pemahaman kongkret atas pernyataan Albert Camus bahwa absurditas tak senantiasa berarti negatif. Tidak berlebihan nampaknya jika mengatakan bahwa absurditas yang dikasih oleh pandemi kali ini justru ialah akselerator akan kemajuan bagi kehidupan manusia. Dengan munculnya hibridisasi sebagai jalan tengah di mana sifatnya menggabungkan sistem hidup konvensional dan modern (dengan digitalisasi) nantinya akan memberikan kemudahan bagi tiap manusia untuk menjalani kehidupan sesudah pandemi terpenting di masa transisi menuju kemajuan industri dan teknologi. Anjuran itu rasanya tidak mungkin gampang melepaskan platform komputerisasi, mengingat selama ini ketergantungan manusia dalam memenuhi seluruh keperluannya. Sehingga bukan sesuatu yang aneh jika kedepannya kita ditawarkan bermacam-macam bermacam-macam serba-serbi hybrid dalam bermacam-macam sektor dan lini kehidupan manusia. Serba-serbi hybrid ini yang nantinya akan menjadi “new normal” bagi manusia dalam melakukan kesibukan dan memenuhi keperluannya. Dengan hibridisasi manusia bisa konsisten mempertahankan tradisi lamanya, tapi juga bergerak menuju tradisi baru yang nantinya mungkin akan memunculkan culture shock jika tak adanya hibridisasi yang menjadi jembatan peradaban tradisi.

IV. Menjadikan

Dalam mengoptimalkan cara hybrid di bermacam-macam sektor sebagai usaha menghadapi kehidupan baru seusai pandemi, terdapat sebagian hal penting yang wajib diamati diantaranya;

Memberikan pemahaman terhadap masyarakat bahwasanya hibridisasi yaitu pola yang sepatutnya dipakai dalam aktivitas bermacam-macam sektor mengingat stagnansi yang dialami oleh negara pengaruh pandemi.
Mendorong pola hibridisasi yang bagus supaya tak menghilangkan esensi dari slot bet kecil aktivitas-aktivitas yang dikerjakan oleh sektor yang menggunakannya.
pertumbuhan teknologi dalam negeri terpenting di sektor produktif supaya nantinya kita tak cuma menjadi penikmat industri teknologi tapi juga perintis.
Memberikan koridor dan hukum te bagi hibridisasi supaya tak menggerus jati diri bangsa Indonesia.